Minggu, 14 September 2014

RESENSI FILM "THE OTHER BOLEYN GIRL"



RESENSI FILM "THE OTHER BOLEYN GIRL"



by :
Adriana Rahel
Danella Vania
Brigitta Geovanny
Sharon Tanata
Vito




A. IDENTITAS FILM

1. Sutradara : Justin Chadwick

2. Produser  : Alison Owen

3. Penulis    : (skenario) Peter Morgan
                   : (novel) Philippa Gregory

4. Pemeran : Natalia Portman
                   : Eric Bana
                   : Jim Sturgess
                   : Scarlett Johansson
                   : Kristin Scott Thomas
                   : Mark Rylance
                   : Ana Torrent
                   : David Morrissey

5. Produksi : BBC Films

6. Tanggal Rilis : (USA) 29 Februari 2008
                          : (UK) 7 Maret 2008

7. Durasi           : 115 menit

8. Genre           : Drama Percintaan

B. SINOPSIS
            The Other Boleyn Girl adalah film yang diadaptasi dari buku best seller dengan judul yang sama karangan Philippa Gregory. Setting cerita adalah tahun 1500-an pada saat Inggris berada di bawah kekuasaan keluarga Tudor, tepatnya di masa Henry VIII. Dibintangi oleh Natalie Portman (Anne Boleyn), Eric Bana (King Henry) dan Scarlett Johansson (Mary Boleyn), film ini bercerita tentang salah skandal paling kontroversial dalam sejarah kerajaan Inggris abad pertengahan, cerita tentang ambisi keluarga Boleyn untuk mendudukkan keturunannya di singgasana tertinggi raja Inggris.
Anne, Mary, dan George adalah 3 bersaudara keluarga bangsawan Boleyn, menghabiskan masa kecilnya bertiga penuh kegembiraan sebagaimana layaknya kakak beradik. Menginjak remaja, Mary lebih dulu dinikahkan dengan Lord William Carey, sementara ketika King Henry berkunjung, Anne disiapkan sebagai alat politik keluarga Boleyn untuk memikat sang raja. Skenario berubah ketika ternyata Henry justru terpikat oleh Mary, si pirang yang lugu dan tulus, yang merawat luka sang Raja setelah terjatuh dari kuda. Anne –  cantik, pintar, dan ambisius – menuduh Mary merayu Henry, yang kemudian menjadi awal persaingan kedua gadis Boleyn memperebutkan cinta sang Raja.
Atas permintaan Henry, Anne dan Mary dibawa ke kerajaan, menjadi gadis kerajaan mendampingi sang Ratu, Queen Katherine of Aragon, Princess of Spain, permaisuri dari King Henry. Saat itu hubungan Henry dan Katherine berada pada masa sulit karena sang Ratu belum berhasil memberikan seorang putra sebagai pewaris kerajaan. Tidak adanya calon pewaris tahta menjadi kekhawatiran seluruh bangsa Inggris karena jika terjadi sesuatu terhadap sang Raja, kemungkinan besar akan terjadi perang saudara seperti yang pernah terjadi di masa-masa sebelumnya.
Di istana Mary adalah mistress dari King Henry, siap menemani sang Raja kapan pun diminta, sementara Anne hanyalah “the other Boleyn Girl”.  Anne kemudian jatuh cinta dengan pemuda bangsawan terkemuka Henry Percy, bahkan sempat melakukan pertunangan rahasia. Pertunangan itu kemudian menimbulkan kemarahan besar bagi ayah dan paman Anne. Pertunangan dan pernikahan di kerajan adalah masalah politik. Anne kemudian diasingkan ke Perancis oleh ayah dan pamannya. Anne menuduh Mary yang melaporkan pertunangan tersebut yang membuatnya semakin benci pada saudaranya.
Mary akhirnya mengandung anak Henry, dan ketika saat melahirkan makin dekat keluarga Boleyn khawatir Henry akan “melirik” wanita lain. Untuk mengalihkan Henry dari wanita lain, Anne dipanggil kembali ke Inggris untuk memikat sang Raja selama Mary melahirkan.  Yang terjadi Henry justru benar-benar kepincut dengan Anne, yang menjadi semakin cantik dan pintar setelah belajar di Perancis. Henry bahkan melupakan Mary dan sangat tergila-gila kepada Anne.
Anne menggunakan semua pesonanya tidak hanya untuk menyingkirkan Mary, tetapi juga menggeser Queen Katherine dari singgasana permaisuri. Henry kemudian berhasil dibujuk untuk menganulir pernikahannya dengan Katherine dengan alasan pernikahan tersebut tidak sah karena sebelumnya Katherine pernah menikahi almarhum kakak dari King Henry. Singkat cerita Anne berhasil menyingkirkan Katherine dan menikah dengan Henry serta dinobatkan sebagai Queen of England. Disingkirkannya Queen Katherine mengakibatkan efek yang luar biasa mulai dari kemarahan rakyat, Inggris mengalami excommunicate dari Paus, sampai ancaman diserang oleh Spanyol. Puncak kejadian adalah dipancungnya Thomas More, Lord Chancellor yang merupakan salah satu orang terdekat Henry sendiri, karena menolak penobatan Anne tersebut.
Menduduki singgasana sang Ratu Inggris ternyata tidak membuat Anne tenang karena sebagaimana ratu sebelumnya, posisi Anne pun tidak akan aman tanpa kehadiran putra mahkota. Anne kemudian makin mengalami depresi ketika kemudian hamil dan ternyata “cuma” melahirkan seorang anak perempuan. Sementara itu Mary yang sudah jenuh dengan intrik di istana memutuskan untuk menikah diam-diam dengan William Stafford, seorang “biasa”, dan tinggal di pedesaan. Anne yang frustrasi malah terlibat skandal incest (percintaan dengan saudara sedarah) dengan George. Skandal tersebut dipergoki dan dilaporkan kepada Henry oleh Jane Parker, istri George yang memang seorang yang bertabiat dengki pula. Incest adalah perbuatan yang sangat dicela oleh gereja dan apa yang diperbuat Anne adalah pengkhianatan terhadap raja. Setelah diadili tanpa ampun pengadilan menjauhkan hukuman pancung bagi Anne dan George. Mary yang datang dari desa terlambat untuk menyelamatkan George dari hukuman pancung tapi masih sempat berusaha membujuk Henry untuk membatalkan hukuman terhadap Anne. Bujukan Mary tidak berhasil, hukuman pancung Anne menjadi akhir yang tragis dari film ini.
Setelah pemancungan itu, Mary membawa putri Anne, Elizabeth, pergi dari istana. Sir Thomas Boleyn meninggal karena malu dan sedih dua anaknya tewas dihukum pancung. Sementara pamannya, Lord Norfolk, dipenjara. Sejarah mencatat, tiga keturunannya, anak-cucu-cicit, tewas dipancung karena kasus penghianatan.
Mary Boleyn menikah lagi dengan William Stattford dan memilih untuk tinggal di desa, membesarkan putranya dan putri Anne, Elizabeth.Ratu Elizabeth yang kemudian akan memerintah Inggris selama 45 tahun.

C. HUBUNGANNYA DENGAN RENAISSANCE

1. Pada zaman Renaissance kebudayaan Eropa klasik mulai berkembang. Dan di dalam film ini diperlihatkan arsitektur bangunan istana kerajaan yang bergaya eropa klasik. Yaitu gaya bangunan dan yang mengacu pada zaman klasik Yunani. Seperti atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.  

2. Pada zaman Reinaissance kebudayaan Eropa klasik mulai berkembang. Dan di dalam film ini diperlihatkan model pakaian yang bergaya eropa klasik. Terutama tlihat dari baju yang digunakan para wanitanya, yaitu baju yang besar dan tidak minimals, pada zaman tersebut semua mdel sangat terkesan sopan.

3. Ada struktur dalam masyarakat yang terlihat dari film ini, dimana masyarakat dibagi dalam dua golongan yaitu antara golongan bangsawan dan rakyat jelata.


4. Di dalam film ini juga diceritakan keadaan Gereja Katolik Roma yang mengalami kemunduran pada zaman itu, hal ini dibuktikan dengan perkataan Anne kepada King Henry VIII.
“Bebaskan dirimu dari kemunduran Gereja Korup”
5. Di dalam film ini, dikisahkan bahwa bangsa-bangsa di benua Eropa ada di bawah kekuasaan Gereja Katolik Roma. Termaksud kerajaan Inggris pada zaman itu masih ada di bawah kekuasaan Gereja katolik Roma.  
Hal ini dibuktikan ketika King Henry VIII telah jatuh cinta kepada Anne Boleyn dan ingin menikahi Anneh maka ia harus membatalkan pernikahannya dengan istri pertamanya Catherine dari Aragon, Queen Catherine menolak dan meminta pembelaan dengan naik banding kepada Sri Paus, dan Sri Paus pun menolak untuk membatalkan perkawinan itu.

6. Di dalam film ini, dikisahkan sejarah pembentukan Gereja Katolik Anlikan. Saat itu Sri Paus tetap menolak permohonan King Henry VIII untuk membatalkan perkawinannya dengan Queen Catherine. Henry mulai mencari cara lain untuk mengakhiri perkawinannya dengan Catherine. Henry mempekerjakan beberapa kelompok sarjana  untuk mencarikan alasan yang tepat dan baik. Salah satu pikiran para sarjana adalah bahwa Raja seharusnya menjadi kepala tertinggi Gereja di Inggris dan bukan Sri Paus. Akhirnya King Henry VIII  pun memutuskan pemisahan Gereja Inggris dari Tahta Suci Vatikan. King Henry VIII dan Anne boyeln pun menikah, menjadikan Anne Boyeln sebagai Ratu Inggris yang baru. Sejak saat itu Gereja Inggris (Gereja Katolik Anglikan) berdiri sendiri terpisah dari kekuasaan Gereja Katolik Roma.

7. Di dalam film ini, dapat dilihat bahwa hierarki gereja ( seperti uskup ) juga memegang peran penting sebagai pejabat pemerintahan Inggris. Hal ini dapat dilihat dar kasus pertunangan Anne Boyelyn dengan Henry percy yang dilakukan secara diam-diam karena Percy telah bertunangan dengan orang lain. Namun, pertunangan Anne dan Percy dibatalkan oleh Kardinal Wolsey, pejabat penting dalam pemerintahan Inggris.
Serta saat persidangan kasus incest Anne dengan saudaranya George yang dipimpin oleh para Uskup Kardinal.

8. Anak dari King Henry VIII dan Anne Boleyn, yaitu Elizabeth yang nantinya berhasil menjadi Ratu Inggris. Queen Elizabeth ini berhasil memimpin dan membawa Inggris pada kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya, walaupun sebelumnya Inggris sudah dianggap remeh karena kejadian excommunicate nya terhadap Gereja Katolik Roma. Queen Elizabeth juga berhasil membawa Gereja Katolik Anglikan menjadi Gereja yang mapan ( artinya, takluk kepada dan merupakan bagian dari Negara).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar